Liverpool and Other

Wednesday, September 1, 2010

Bumi 'menangis' di lapisan es Norwegia

Sekilas gletser itu seperti gletser
lain di kutub utara yang beku.
Namun dalam pengamatan lebih
dekat, sebuah wajah pedih
terlukis pada dinding es yang
meleleh, yang tampak tengah
menangis dan mengalirkan
sungai air mata.
Citra "Ibu Bumi' yang sedang
sedih terlihat oleh penduduk
setempat selama proses
pencairan, dengan es yang
meleleh dan salju jatuh ke laut di
bawahnya.
Gambar menarik pada lapisan es


Austfonna yang terletak di
Nordaustlandet di Kepulauan
Svalbard, Norwegia itu hampir
pasti akan digunakan para
aktivis lingkungan untuk
melakukan protes terkait
perubahan iklim. Kenaikan muka
laut yang disebabkan es yang
meleleh merupakan salah satu
kekuatiran utama dari dampak
pemanasan global. Para ahli telah
mengingatkan bahwa negara-
negara yang berada di dataran
rendah akan berada di bawah
permukaan air.
Gambar Ibu Bumi yang menangis
itu diambil seorang fotografer
angkatan laut dan dosen
lingkungan hidup Michael Nolan
dalam sebuah pelayaran tahunan
untuk mengamati gletser
tersebut dan kehidupan liar di
sekitarnya.
Jon Ove Hagen, seorang ahli
gletser yang juga anggota
Jawatan Monitoring Gletser Dunia
(World Glacier Monitoring
Service/WGMS) dan profesor
geosains di Universitas Oslo,
Norwegia, telah memberikan
konfirmasi bahwa lapisan es
yang memberi citra Ibu Bumi
yang 'menangis' itu terus
menerus menyusut sebanyak
160 kaki setiap tahun selama
beberapa dekade. Hagen telah
mempelajari lapisan es
Austfonna sejak tahun 1988.
Austfonna merupakan kawasan
lapisan es terbesar di Norwegia,
tepatnya di Pulau Nordaustlandet
di Kepulauan Svalbard. Menurut
Hagen (59), Austfonna memiliki
luas sekitar 3.000 mil persegi
dan sejauh ini merupakan
lapisan es terbesar di Svalbard
dan salah satu yang terbesar di
Arctic.
Ia menjelaskan, penyusutan
permukaan gletser di Austfonna
dalam 12 tahun rata-rata
mencapai 160 kaki per tahun.
Geometri kawasan es itu,
katanya, sedang berubah. Bagian
depannya terus mundur, bagian
bawahnya menjadi lebih tipis,
dengan tingkat penipisan tiga
kaki per tahun, sementara
bagian dalamnya menebal sekitar
1,6 kaki per tahun. Lapisan itu,
kata Hagen, berkurang sekitar
1,6 kubik mil es setiap tahun.
Austfonna merupakan area
lapisan es terbesar kedua di
Eropa setelah Vatnajvkull di
Islandia dan tergolong ketujuh
tersebesar di dunia.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...